Katanya, Hujan Itu....
Katanya hujan itu 1% air 99% kenangan, katanya hujan itu dingin. Namun, kenapa setiap hujan aku malah merasa hangat oleh setiap kenangan? Bahkan terkadang panas. Katanya hujan itu adalah percikan-percikan kenangan yang jatuh bersamaan, tapi kenapa aku malah lari dari setiap guyurannya? Seperih itukah percikan yang tiba-tiba datang? Katanya hujan itu berasal dari proses penguapan air, tapi kenapa kenangan juga ikut menguap dan jatuh bersamanya? Katanya kamu suka hujan, tapi kenapa berteduh dan secangkir kopi terasa lebih menyenangkan? Semudah itukah kita untuk pindah ke kesukaan yang lain? Kembali lagi, katanya hujan itu percikan kenangan, tapi kenapa tak ada kenangan yang terasa menyenangkan saat hujan jatuh berkali-kali? Bukankah habis gelap terbitlah terang? Lalu kenapa setelah hujan, masih ada kesedihan yang terasa? Lalu, apa salahnya pergi ke perempatan jalan, menatap kosong ke atas, membiarkan semua air itu jatuh membasahi? Bukankah setiap kepedihan hanya akan membuat ...