Gua Ngapain Aja?

Gue suka nulis dan gue pengin banget nerbitin buku. Entah kenapa gue rasa nulis adalah hal keren. Jadi penulis adalah pekerjaan keren.

Saat gue SMA, yang punya hobi nulis itu sedikit banget di kelas gue. Karena itu waktu ada tugas membuat cerpen atau yang semacam itu, gue jadi semangat. Dan gue masuk kuliah. Menulis bukan cuma jadi hobi gue, tapi di sini menulis jadi hobi setiap orang. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Seolah di-judge gue harus pinter nulis, dan emang seperti itu seharusnya.

Gue jadi inget cita-cita gue; nerbitin buku, dateng ke Gramedia dan ngeliat nama gue di salah satu sampul buku di sana. Gue akhirnya ketemu dengan temen, cewek, yang sudah mewujudkan apa yang selama ini gue harapkan. Dia sudah menerbitkan sebuah novel. Fall For You. Dia juga sudah masuk di blog ini, iya kalau kalian pernah membacanya. Dia ngasih tips menulis di 20 Tips Menulis dari Penulis Novel Fall For You.

Gue suka dia... maksudnya gue suka dengan apa yang sudah dia lakukan. Jangan mikir yang macem-macem dulu. Gila, gue pasti eksis banget di toko buku kalau kayak gitu. Sekarang dia lagi nulis buat buku keduanya. Semoga terbit dalam waktu dekat. Siapa tau gue bakal tulis juga bukunya di sini. Semangat terus :D.

Oh iya, gue juga punya satu buku, walau diterbitin sama penerbit indie, sebuah antologi cerpen yang berisi cerpen gue, cerpen si dia itu, dan beberapa orang lain. Rasi Bintang. Bisa kalian cari di google buat memesannya, atau bisa langsung pesen ke gue lewat akun g+ gue.

Dan gue juga punya dosen yang nerbitin buku juga. Ya... mungkin dosen kalian nerbitin buku semua, sih. Tapi, dia masih muda, dan buku yang dia terbitin punya tema yang gue suka dan lagi gue coba tulis; horor. Judulnya Kampus Elite Berhantu. Kalau gak salah sih. Bukan cuma itu, ada satu novelnya lagi yang bertemakan action, judulnya Sniper. Dan nama dosen gue itu adalah... Jeng... Jeng... Jeng.... Akmad Rizqi Turama.

Pak Rizqi juga menulis di blog, di dalam blog itu tertulis beberapa cerpen karyanya yang sudah dimuat di surat kabar. Mantap. Secirit Sastra.

Dan yang gue pikirkan setelah berkhayal tentang itu adalah, "Apa yang sudah gue lakukan?"

Gue suka nulis, udah gitu aja. Gue sudah punya naskah yang berkali-kali ditolak penerbit, udah gitu aja. Gue lagi nulis naskah horor, udah gitu aja. Gue sudah punya draft untuk nulis cerita romance yang lain, udah gitu aja. Dan gue sudah nulis lebih dari 100 post di semua blog gue selama ini, udah gitu aja. Terus apa? Gak ada kemajuan.

Gue seolah stuck pada tikungan sempit, yang mana kendaraan lain siap untuk menabrak. Mementalkan, menghancurkan, menjadikan puing tak teranggap, hilang dalam lautan luka dalam, aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.... Gue mulai nyanyi gak jelas. Artinya gue sudah mulai bingung mau nulis apa.

Dan di sinilah sekarang gue. Punya ambisi, tapi tak berambisi meraihnya. Cuma sibuk dengan luka lama yang tak pernah hilang. Cuma sibuk dengan perasaan yang tak terbalaskan. Dan apa gue mau terus seperti ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wayang Haram dan Betapa Pentingnya Menjadi "Ingin Banyak Tahu" Ketimbang "Pintar"

Isu Logo Film Gatotkaca dan Dampak pada Budaya

Belajar Analogi dari Pak Menteri Agama