Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Bukan Apa-Apa Bukan untuk Siapa-Siapa

Kau berhasil dapat hatinya Aku berhasil dapat senyumnya Kau berhasil dapat perhatiannya Aku berhasil mengalihkan pikirannya Kau berhasil menggenggam tangannya Aku berhasil menatapnya Kau berhasil memilikinya Aku berhasil mengharapkannya Kau belum berhasil Aku belum gagal Kau tarik semua miliknya Aku tarik semua perasaannya Kau bisa Aku kalau bisa Kau puas mendengar suaranya Aku puas menemani menjelang tidurnya Kau adalah impiannya Aku selalu memimpikannya Dalam bait yang kapan jelas dan singkat Dalam kedip yang buat senyumnya dalam kepala melekat Aku bergumul dengan tiap bahasa dan keinginan bersamanya. Tidak seperti kau yang bergumul dengannya penuh canda tawa Siapa aku? Kau juga belum siapa-siapanya. Masuk dalam jurang yang tak bisa kita panjat. Sama, kita bisa panjat jurang itu. Kita sama-sama terlalu bahagia dalam jurang yang sama. Bedanya, masalah yang kita hadapi beda. Kau dan dia Aku kepadanya Patahkan senyumnya padamu Serahkan itu padaku Kalau bis...

Bukan Apa-Apa

Terkadang aku ingin menulis panjang Tapi, tidur lebih menyenangkan Siapa tahu aku bisa dalam maya bertemakan Denganmu lagi berdua bergandengan

Bukan Untuk Siapa-Siapa

Semua deret sapamu membuktikan Kalau aku muncul, kau sedang kesepian Aku terima itu, tentu tidak terima Sekarang aku coba jauhimu Agar saat kesepianmu, aku tak ada bagimu Tapi, sekarang aku yang sepi Sedang kau dengan dia tertawa haha hihi

Untuk Kali Ini, Jangan Pedulikan

Lihat hujan turun lagi, kau lihat kan? Aku yakin kau lihat. Goresan jawaban yang kau tuliskan saksinya. Tapi peduli apa kamu dengan aku. Dan peduli apa aku dengan bahasaku. Jarang lagi kamu aku tuliskan. Percuma lah, kau juga tidak peduli kan? Perlahan penghapus bergerak dari ujung kuku kakimu. Wajahmu masih alihkan pandanganku. Perasaanku masih jauh menggapaimu. Perlahan pun aku berharap berganti. Dia sedang sendiri. Siapa? Entahlah, tak juga aku kenali. Jangan hiraukan bahasaku. Aku tidak pernah mengerti ini. Baru saja dia pergi. Siapa? Entahlah, aku tidak mengerti. Jangan acuhkan apa yang sedang aku tulis ini. Jauh hari, jauh harapanku lebih dari hitungan hari. Bagaimana? Padam? Apa? Kau coba balas dendam? Siapa? Entah, jangan pedulikan yang aku utarakan. Pertanian. Apa ini? Tenang, cuma teringat dia yang pernah nyaris jadi satu-satunya. Jangan pedulikan. Kita pernah jatuh cinta, kita pernah sakit hati, dan kita tahu kalau kita tidak pernah tertakdirkan berjodoh...