Hai Sobat Patah Hati! Ini adalah sebutan norak untuk pembaca blog gue, yang mana pembaca blog gue adalah gue sendiri. Ya... gue emang sesendiri itu. Oke, kita bahas topik yang ingin saya bahas. Jika Finding Nemo ada sekuel ketiga, apa judulnya? Nah, kenapa gue mau bahas itu? Karena membahas kamu sudah terlalu menyakitkan buatku, eaa. Baru beberapa hari yang lalu muncul sekuel kedua dari film Pixar, Finding Nemo. Judulnya gak jauh dari sekuel pertamanya, yaitu Finding Dory. Membahas soal apakah Finding Dory? Cari aja di google, gue gak mau ngomongin itu. Kita langsung mulai, Jika Finding Nemo ada sekuel ketiga, apa judulnya? 1. Finding Marlin Ini adalah judul paling mungkin yang akan terjadi, setelah sebelumnya Finding Nemo lalu Finding Dory, kenapa selanjutnya tidak Finding Marlin? Mungkin di sekuel ketiga terjadi plot twist yang mengejutkan, ternyata ibu Nemo tidak dimakan hiu. Sang Ibu masih hidup. Dan Marlin yang menyadari itu langsung berusahan mencar...
Untuk memulainya aku ucapkan selamat tinggal. Untuk semua yang pernah aku tulis, untuk semua yang aku buat dalam bait. Aku akan berhenti menulis soal cinta, karena bagiku hal itu menjadi membosankan. Selamat membaca catatan terakhirku, selamat meninggalkan jatuh hatimu. Aku pikir akan lebih mudah mengikhlaskan saat aku tulis semua dan aku keluarkan, ternyata tidak. Aku malah makin jatuh padamu dan akhirnya jadi tidak sadar untuk tidak perlu ada status. Untuk yang pernah membaca, terimakasih pujian dan hinaan halusnya. Aku suka keduanya. Aku pikir kita semua pantas dinilai siapa saja. Terimakasih sudah merasakan apa yang aku tuliskan, terimakasih sudah menjadi yang setia dari sedikit pembaca lainnya. Untuk seluruh teman yang sudah bersedia aku tulis kisah cintanya dan yang bersedia berbagi keluh kesahnya. Aku tak akan sebaper ini tanpa cerita menarik dari kalian. Untukmu masa lalu, yang selalu aku ingat dan jadikan aku memiliki semangat. Aku pikir setelah menjadi mantan teman satu ...
Dimuat di Palembang Ekspres edisi 16 dan 17 Juli 2018 Efek Layar kaca Aku mendapat telepon dari teman lama yang tahu dengan masalah keuanganku. Dia bilang dia bisa membantuku, bahkan bisa membuatku masuk tipi. Tidak perlu menunggu lama untuk kepalaku mengangguk-angguk setuju, siapa yang tidak mau mendapat uang plus-plus masuk tipi. Oleh karena itulah sekarang aku ada di sini. Sebuah stasiun televisi nasional yang namanya bukan lagi cuma besar, tapi B-E-S-A-R. Aku duduk di ruang tunggu berpendingin udara, ada pakaian-pakaian bagus di sini, ada kotak makanan dari tempat makan besar. Ada artis, ada perempuan cantik yang sesekali menengok ke ponsel berlogo apel yang dipegangnya, aku tahu itu ponsel mahal. Ada juga kru yang sedari tadi berbicara di depan kami, aku tahu dia kru televisi dari pakaian yang dia pakai. Ada logo stasiun tivi di lengan kanan dan dada kirinya. Sepertinya acara akan dimulai, aku sudah diminta memakai sebuah mikrofon kecil. “Nanti waktu nama Mas dipanggil...
Komentar
Posting Komentar