Padahal Aku Mau Berhenti

Kamu tahu yang kau cintai tak cintai kau
Kamu tahu yang kau anggap peduli peduli ke semuanya.

Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis.

Tanpa ada kata sudah.
Padahal kau bilang dalam dirimu mau berhenti.
Munafik!

Apa lagi yang kau mau?
Kau tunggu apa lagi?
Dia begitu ke semuanya
Dan ke semuanya dia tidak punya rasa

Jadi, ke mana kau mau pergi?
Tali yang menjerat leher, racun tikus, atau gedung tinggi?

Menulis adalah proses belajar.
Belajar bukan mengulang kebodohan. Apa guna kau menulis sekarang?

Jadi, mau ke mana kau mati?
Sakit hati atau pindah ke lain hati?

HAHAHAHAHAHAHA
mana mungkin kau bisa.

Kamu hidup abadi selamanya dalam tulisanku sampai nanti ada yang membaca dan merasa buat apa dia abadi, buat apa kau menulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wayang Haram dan Betapa Pentingnya Menjadi "Ingin Banyak Tahu" Ketimbang "Pintar"

Isu Logo Film Gatotkaca dan Dampak pada Budaya

Belajar Analogi dari Pak Menteri Agama