Kau Sebenarnya Cinta Siapa?

Pulang ini hujan lagi. Kau mulai berteduh di warung kopi tua itu.
Kau melamun mengingat kenangan yang telah lewat dan tersenyum manis. Setelah itu kau menggerutu kenapa hujan tidak juga usai.

Jadi, sebenarnya kau cinta siapa?
Hujan memberimu senyum, tapi kau menggerutu.

Kemarin sore kau kumpul dengan temanmu.
Lalu, panggilan salat memenuhi ruangan.
Kau pergi salat berjamaah dengan langkah pasti.

Tadi azan ashar bersahut lagi.
Kau sendirian di kamar mandi.
Ambil handuk, berbasuh, lalu tidur.

Jadi, kau cinta siapa?
Tuhanmu atau teman-temanmu?

Pagi tadi kau pergi dengan mobil ayahmu.
Bersama pacar yang sangat sulit kau dapatkan. Senyum lebar kau umbar.
Lalu, pulang dan bensinmu habis.
Kau salahkan mobil yang kau bilang boros dan tidak bisa diandalkan.

Jadi, sebenarnya kau cinta siapa?
Bensin mobilmu atau pacarmu itu?

Kemarin kau berbincang sampai larut malam di panggilan dengan ponsel mahalmu dan tidur tanpa sadar.
Pagi ini kau bilang, "Ah, baru saja isi pulsa."

Jadi, sebenarnya kau cinta siapa?

Orang yang kau beri senyum dan tanpa sadar dia berharap atau orang lain yang kau sembunyikan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wayang Haram dan Betapa Pentingnya Menjadi "Ingin Banyak Tahu" Ketimbang "Pintar"

Isu Logo Film Gatotkaca dan Dampak pada Budaya

Belajar Analogi dari Pak Menteri Agama