Berswacintalah dengan Bahagia

Cinta itu maya
Kalau kau tidak memiliki

Cinta itu nyata
Kalau kau dia miliki

Lalu, maya dan nyata apalah bedanya
Ya bedalah. Memang otakmu selutut?

Apa cinta memang patut menurunkan keningmu ke lutut?
Berusaha penuh agar dia manggut-manggut?

Apa bedanya nyata dan maya
Kalau akhirnya kau berharap cinta dan berkode di sosial media?

Unggah-hapus-unggah-hapus
Unggah lagi, dia melihat lalu hapus
Sampai kapan?
Sampai dia tergugah dan mencintaimu setengah mampus?

Selamat! Kau mendapatkan dia
Setelah beberapa kali kasih hadiah
Lalu apa?

Berjalan, telepon sampai larut malam, bikin catatan harian lalu unggah di instagram.

Kau dan dia masuk dunia penuh suka dan kabung
Setelah beberapa kali putus dan nyambung

Kini kau dan dia sudah berasa nyaman
Dan rasa percaya sudah tak perlu dipertanyakan

Selamat! Akhirnya kalian menikah
Punya anak dan berbahagia
Kalian namai dia Fenita atau Laksmi
Atau mungkin Afranto.

Lalu, bagaimana jika dia sudah tolak kau dari awal?
Maka, selamat berswacinta dengan bahagia.

Untuk temanku yang cintanya tak sebahagia itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wayang Haram dan Betapa Pentingnya Menjadi "Ingin Banyak Tahu" Ketimbang "Pintar"

Isu Logo Film Gatotkaca dan Dampak pada Budaya

Belajar Analogi dari Pak Menteri Agama