Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Catatan Terakhir

Untuk memulainya aku ucapkan selamat tinggal. Untuk semua yang pernah aku tulis, untuk semua yang aku buat dalam bait. Aku akan berhenti menulis soal cinta, karena bagiku hal itu menjadi membosankan. Selamat membaca catatan terakhirku, selamat meninggalkan jatuh hatimu. Aku pikir akan lebih mudah mengikhlaskan saat aku tulis semua dan aku keluarkan, ternyata tidak. Aku malah makin jatuh padamu dan akhirnya jadi tidak sadar untuk tidak perlu ada status. Untuk yang pernah membaca, terimakasih pujian dan hinaan halusnya. Aku suka keduanya. Aku pikir kita semua pantas dinilai siapa saja. Terimakasih sudah merasakan apa yang aku tuliskan, terimakasih sudah menjadi yang setia dari sedikit pembaca lainnya. Untuk seluruh teman yang sudah bersedia aku tulis kisah cintanya dan yang bersedia berbagi keluh kesahnya. Aku tak akan sebaper ini tanpa cerita menarik dari kalian. Untukmu masa lalu, yang selalu aku ingat dan jadikan aku memiliki semangat. Aku pikir setelah menjadi mantan teman satu ...

Simpel

Muak. Sudah. Bosan. Cukup. Aku menyukaimu, kau harusnya tau itu. Kau berikan tahi itu. Aku mengharapkanmu, kau harusnya tau itu. Kau malah tambahi dengan ketidakmungkinan itu. Aku mulai sulit jauh darimu, kau harusnya tau itu. Kau malah tunjukkan penolakanmu. Kadang aku rasa aku ingin merobek senyum indahmu, agar ada alasan kau membenciku, agar ada alasan aku berlari darimu Semua jadi lebih simpel saat ini. Aku jatuh padamu, kau hancurkan aku jadi bubuk, kau paksa aku cari wanita lain yang cuma bakal jadi pelarian, dan... ah sudahlah. Muak. Cukup. Aku ingin benci kamu. Berhenti lihat aku dengan tatapan itu. Kamu malaikat lugu yang membawa pedang siap menusukku kapan saja dan menghancurkan hatiku begitu saja.

Akhirnya, Kau, pun, Sadar

Aku tak tau apa yang akan kutulis, entahlah, banyak hal yang ingin ditulis, tapi kubatalkan karena belum saatnya. Rasanya seperti perasaan ini, aku cukup geli saat menulis "perasaan". Ada saat aku ingin mengatakannya, tapi terpikir ini belum saatnya. Tunggu, ini tidak akan pernah ada saatnya. Saat kau minta perhatiannya dan dia memberikan itu, entah kenapa ada sesuatu yg menyakitkan terasa di dadamu. Seperti tertekan, enzim yang tertelan pun terasa tidak nyaman. Entah kenapa. Entah.... Kenapa? Kenapa kau memintanya saat tau kalau itu cuma akan membunuhmu perlahan? Tak bisakah sadar untuk satu hari saja? Tak bisakah berhenti berharap saat dia di dekatmu satu menit saja? Entah. Kau sudah terlalu dalam terjatuh. Terlalu tidak mungkin untuk memanjat melihat permukaan. Terlalu munafik mencari pelarian. Kenapa? Sebegitu mempesonakah dia? Kau sendiri yang akui banyak yang lebih mempesona dari dia. Lalu apa? Apa yang membuat dia sebegitu melekat dalam pikiranmu? Bangunlah!...

Her Friend

Entah kenapa belakangan ini banyak pesawat yang terlihat terbang lebih rendah. Tidak terbang dengan menerobos awan seperti biasanya. Seolah menunjukkan diri bahwa aku ini ada. Seolah ingin kamu melihatnya lebih dekat lagi. Seolah menunjukkan kalau aku ada di balik setiap gulungan awan Indah yang selalu engkau perhatikan. Seperti itu juga aku. Ada, tapi tak pernah teracuhkan. Seperih itu juga aku. Nyata, tapi cuma kau anggap bercanda. Seperti pesawat yang terbang rendah. Ada sesuatu yang menuntut kepekaanmu untuk merasa. Ada suara bising yang meminta kau perhatikan lebih. Seperti itu juga aku. Berharap, tapi cuma angin lalu kau anggap. Seperih itu juga aku. Tak ingin pergi, walau hatiku berulang kali menahan pedih. Seperti pesawat dalam awan gelap. Cuma harus berjuang atau jatuh di tengah lautan. Seperti itu juga aku. Seperih itu juga aku. Tapi, aku bukan pesawat yang tak pernah menunggu. Aku tetap menunggu walau kau tolak tanpa ragu. Di saat aku yakin untuk pindah, kemanjaanmu ...

Fall in Lie

Menyenangkan melihat seseorang di sampingmu begitu perhatian dengan setiap apa yang kau katakan, memiliki perasaan yang sama, bergantian bertanya, "Hai, kamu lagi apa?" Sedikit perhatian yang sepertinya bisa menjadi alasan untuk melanjutkan hubungan. Namun, apakah perhatian yang dia berikan hanya diberikan kepada kamu? Tidak! Ada orang lain yang mendapat perhatian yang sama juga. Jika cinta bisa jatuh kepada siapa saja, rasa perhatian pastilah se- universal itu. Apakah jatuh cinta sejujur saat kamu berjanji akan tetap Setia kepadanya? Atau jatuh cinta hanya sebuah kata yang diucapkan setelah pendekatan itu? Sebohong itu kah? Apa alasanmu untuk setia? Dia yang selalu ada di dekatmu? Dia yang saat ini ada hubungan dengamu? Bagaimana dengan mereka yang setia pada seseorang yang ada di dekatnya, tapi tanpa ada hubungan? Atau lebih parah, bagaimana dengan mereka yang setia pada seseorang yang punya perasaan yang sama pun tidak? Apakah cinta memang harus setidak-memiliki itu? Apa...

Aku Ketemu Orang Lain

Adalah sebuah judul yang terdapat dalam salah satu bab di buku Koala Kumal, (oh iya, aku juga sedang melakukan Give Away buku Koala Kumal Bertanda tangan ). Entah kenapa judul ini terasa sangat pas dengan apa yang ingin aku tulis. Mungkin isi apa yang aku tulis di bawah ini akan berbeda dengan isi dalam bab di Koala Kumal itu sendiri. Bagaimanapun aku bukan Raditya Dika, kisah Cinta kamu berbeda. Seperti perbedaan yang terjadi antara aku dan si dia, perbedaan dalam perasaan kampret yang orang-orang sebut dengan Cinta. Bagaimana rasanya Cinta? Ya... Seperti lambang cinta itu sendiri; nyaman di satu sisi, tapi menusuk di sisi lain. Aku bukannya tak pernah bahagia dalam cinta, aku juga pernah merasakan nyaman, hanya saja malas membahas kenyamanan itu dalam setiap unggahanku. Kembali tentang dia, yang setahun ini memenuhi coretan plot tulisanku. Tentang dia yang selalu kutulis "dia" dan tak pernah berganti menjadi "kami". Tentang dia yang membuat move on berdefinisika...

Dan di sinilah Kita

Saat dewasa cinta adalah hal yang harusnya dianggap serius, harusnya. Tapi aku belum sedewasa itu dan kamu belum semengerti itu. Dulu saat masih berseragam khusus. Kamu sadar apa yang pernah aku rasa, dan aku mengetahui tentang apa yang kamu sadari. Saat aku dengan bodohnya tak menyatakan dan saat kamu dengan kecewanya melupakan. Sekarang di sinilah kita, sebuah jenjang baru di universitas yang sama. Hanya sedikit sekali jarak, tapi sulit sekali bergerak. Sekarang beginilah kita, sering berpapasan, tapi jarang lempar senyuman. Cuma seperti dua kendaraan yang bersimpangan jalan yang saling klakson pun tidak. Entah karena egoku atau rasa kecewamu yang dalam. Entah karena ketidakberanianku atau dirimu yang menunggu aku menyapa terlebih dahulu. Aku berharap kita yang dahulu. Saling tawa satu sama lain, saling bicara walau tak penting, saling membantu tanpa rasa canggung. Bukan seperti dua orang yang tidak saling kenal, mengingat dulu kita pernah cukup akrab. Bukan salahmu, harusnya ...

Give Away Buku Koala Kumal Bertanda Tangan

Gambar
Hai, selamat malam minggu bagi yang merayakan. Dan buat yang enggak merayakan, selamat kita lebih bahagia. Gak ada hubungannya sih, tapi ya udahlah ya. Oke, kali ini gue bakal bagi-bagi hadiah buat pembaca gue. Hadiahnya berupa Buku Koala Kumal Bertanda Tangan plus pin Koala Kumal. Nah, ini dilakukan dalam rangka 1 tahun berjalannya blog febrisaptowo.blogspot.com . Jadi, karena kemurahan hati gue, gue bakal membagikan buku yang gue dapet lewat Pre Order Koala Kumal tahun lalu. Syarat mengikuti give away kali ini cukup mudah. Berikut silakan disimak. 1. Share salah satu post dari blog ini bebas yang mana aja ke Facebook dan tandai facebook saya (febri saptowo) beserta 5 orang teman kalian. 2. Buat sebuah cerita yang berdasarkan pengalaman kalian,  teman,  ataupun kenalan dan screen shot lalu upload ke akun instagram kalian dan menandai akun Instagram saya (febrisaptowo) dan 5 orang teman kalian. Jangan lupa pakai #giveaway dan #introvertloverdiaries. 3. Jika cerita terlalu...

20 Tips Menulis dari Penulis Novel Fall For You

Gambar
Menulis, adalah hal gue suka sejak gue SMP. Dimulai dari nulis cerita alay di Facebook sampai nulis entah apa ini di blog. Sudah banyak gue nulis cerpen, tapi gak ada satu pun yang menang lomba. Gue mikir kalau nulis bukanlah bidang gue. Tapi, entah kenapa gue gak mau lepas dari nulis. Kayak aku yang gak mau lepas dari kamu. Apaan sih. Oke, karena itu gue bertanya tentang gimana tips-tips nulis dari temen gue yang sudah pernah nerbitin novel. Judulnya Fall For You. Ada yang tau? Enggak? Ya ampun, gak pernah mampir ke toko buku kalian ya? Oke, ini dia nih buku yang udah dia terbitin. Source: twitternya Nabila Maulidiyah Udah tau kan bukunya? Belum juga? Ya, ampun. Wajar, wajar. Tapi, bagaimanapun menerbitkan buku dan memajangnya di etalase toko buku seluruh Indonesia bukanlah hal yang mudah. Kecuali kalau kalian anak Presiden atau kalian nerbitin buku kalian sendiri dan naruh di toko buku sendiri, secara diam-diam. Oleh karena itu, inilah 20 tips menulis buku ala penulis Fal...