Fall in Lie
Menyenangkan melihat seseorang di sampingmu begitu perhatian dengan setiap apa yang kau katakan, memiliki perasaan yang sama, bergantian bertanya, "Hai, kamu lagi apa?" Sedikit perhatian yang sepertinya bisa menjadi alasan untuk melanjutkan hubungan. Namun, apakah perhatian yang dia berikan hanya diberikan kepada kamu? Tidak! Ada orang lain yang mendapat perhatian yang sama juga. Jika cinta bisa jatuh kepada siapa saja, rasa perhatian pastilah se-universal itu.
Apakah jatuh cinta sejujur saat kamu berjanji akan tetap Setia kepadanya? Atau jatuh cinta hanya sebuah kata yang diucapkan setelah pendekatan itu? Sebohong itu kah?
Apa alasanmu untuk setia? Dia yang selalu ada di dekatmu? Dia yang saat ini ada hubungan dengamu? Bagaimana dengan mereka yang setia pada seseorang yang ada di dekatnya, tapi tanpa ada hubungan? Atau lebih parah, bagaimana dengan mereka yang setia pada seseorang yang punya perasaan yang sama pun tidak? Apakah cinta memang harus setidak-memiliki itu? Apakah setia harus sebohong itu pada rasa cemburu? Tak pernahkan mereka berpikir orang yang sedang mereka puja adalah orang yang akan membuatnya patah hati?
Semembutakan itu kah jatuh cinta? Sebodoh itukah orang yang jatuh cinta? Tak bisa berhenti berharap walau sudah tau jawaban tidak akan dia terima? Sebodoh itukah kita untuk buta bahwa harap kita tak akan pernah berbuah terima?
Jatuh dalam kebohongan besar yang kita sebut "cinta" adalah hal menyenangkan? Mencoba kabur dalam kebutaan jatuh dalam lubang yang sama seperti selama 5 tahun ini?
Menulis dalam lingkar yang sama dan akhirnya kembali kebingungan, terjerumus ke dalam de javu. Memutar kembali roda dan kembali ke titik awal. Berpikir sudah berhasil pindah, tapi tetap di posisi yang sama.
Apa yang membuatmu terlatih setia? Mengharapkannya dan melupakan semua. Apa tidak ada yang lain yang berhak mendapatkan harap darimu? Apa kau akan bohong lagi dan berlindung di balik kata "cinta"?
Seingin itukah kau jadi biji kopi yang remuk menjadi serbuk lalu diseduh olehnya lalu dihidangkan untuk pasangannya?
Seingin itukah kau jadi purnama yang menerangi kemesraan dia yang sedang tertawa ceria bersama seseorang di sebelahnya?
Seinginkan itukah kau jadi kupu-kupu yang beterbangan di sekitarnya saat dia sama sekali tidak memikirkanmu?
Seingin itukah kau jadi kupu-kupu di bulan purnama saat dia dan kekasihnya sedang menikmati secangkir kopi yang dengan cinta tersedia di hadapan mereka?
Seingin itukah kau berbohong pada dirimu sendiri kalau kau tidak merasakan sakit atas semua itu?
Berbaliklah, hilangkan dia dari semua sudut pandangmu. Tulis saja yang lain saat dia juga sedang melukis yang lain. Dia bukan untukmu, dan jangan berharap kau tertakdirkan untuk dia.
Berhenti berbohong dengan sakit hatimu. Kau sudah muak, jujur saja.
Jatuhlah pada yang lain yang siap menangkapmu, bukan dia yang melihatmu jatuh dan terlihat ingin membantu padahal perhatian palsu yang dia beri tanpa ragu.
Berhentilah jatuh pada kebohongan.
memang bodoh bersikap setia pada orang yang kita pikir tak akan pernah melirikkan mata
BalasHapusbahkan kita sendiri tidak percaya jika sewaktu-waktu si dia menyapa
tapi bukankah menjadi "pagar jadi-jadian" cukup menguntungkan?
tunggu saja ribut datang pada pasangan di dalam rumah
lalu kembalilah dengan membawa bunga
namun dengan risiko tak akan pernah ada keributan di sana
maka jadilah pagar, di rumah lain.
Dan akhirnya cuma jadi sandaran saat dia tengah sedih dan dirubuhkan karena sudah tak enak lagi dipandang?
Hapusiya.
Hapus*makanya beli rumah, jangan numpang tidur di depan pagar orang..
Uuuu
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus