Sampai Saat Ini Saya Tidak Tahu Harus Menjudulinya dengan Apa
Rasanya aku ingin menulis kembali. Setelah lama berurusan dengan tingkah laku siswa yang kadang membuatku geram. Sepertinya aku memang tidak cocok menjadi guru. Siswa-siswa itu bisa sekehendak hati mereka untuk kurang ajar, tetapi aku tidak. Sekalinya aku membalas ucapan mereka dengan nada tinggi, kepala sekolah akan memanggilku dan mengatakan ucapan templat, “Kita sebagai guru harusnya menjadi sosok yang sabar dan memahami siswa,” selalu begitu. Itu hanya nada tinggi, bagaimana jika main tangan? Orang tua siswa yang akan datang ke sekolah, setelah datang ke sekolah dan tidak puas, mereka akan pergi ke kantor polisi. Apa lagi kalau anaknya tergores sedikit saja. Rasanya aku ingin kembali mengorek kehidupan kotor politikus dibandingkan berurusan dengan hal itu. Aku tidak mengarang dan berlagak korban, tetapi Pak Ahmad, guru IPS di sekolah yang sama denganku, pernah mengalami itu. Saat ia sedang mengajar seorang anak melempar kertas ke arahnya, Pak Ahmad kemudian memanggil an