Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Sampai Saat Ini Saya Tidak Tahu Harus Menjudulinya dengan Apa

Gambar
Rasanya aku ingin menulis kembali. Setelah lama berurusan dengan tingkah laku siswa yang kadang membuatku geram. Sepertinya aku memang tidak cocok menjadi guru. Siswa-siswa itu bisa sekehendak hati mereka untuk kurang ajar, tetapi aku tidak. Sekalinya aku membalas ucapan mereka dengan nada tinggi, kepala sekolah akan memanggilku dan mengatakan ucapan templat, “Kita sebagai guru harusnya menjadi sosok yang sabar dan memahami siswa,” selalu begitu. Itu hanya nada tinggi, bagaimana jika main tangan? Orang tua siswa yang akan datang ke sekolah, setelah datang ke sekolah dan tidak puas, mereka akan pergi ke kantor polisi. Apa lagi kalau anaknya tergores sedikit saja. Rasanya aku ingin kembali mengorek kehidupan kotor politikus dibandingkan berurusan dengan hal itu. Aku tidak mengarang dan berlagak korban, tetapi Pak Ahmad, guru IPS di sekolah yang sama denganku, pernah mengalami itu. Saat ia sedang mengajar seorang anak melempar kertas ke arahnya, Pak Ahmad kemudian memanggil an

Masih Pantaskah Si Tua Bangka Ini Membicarakan Cinta?

Gambar
Tak seperti pohon jagung, umurmu lebih panjang. Namun, seperti pohon jagung, buahmu tak akan berguna kalau sendirian. Kau butuh jagung lain.  Tak seperti laron, kau tak hidup sebentar. Namun, seperti laron, kau akan mati malam itu juga kalau tak menemukan pasangan.  Jadi, masih pantaskah si tua bangka ini membicarakan tentang cinta?  Bukan, bukan tentang pencarian lawan jenis untuk dijadikan pacar. Namun, iya, iya, seperti itu juga.  Namun, bukan hanya sekadar rekanan untuk diajak jalan, nonton, dan makan. Iya, iya, yang seperti itu juga.  Tetapi, yang bisa diajak bicara dari malam ke malam lain. Sampai si tua bangka ini melunak, membangkai.  Namun, bukan hanya itu. Bagaimana cara si tua bangka ini mengajaknya?  Bagaimana membangun resepsi-resepsi sesuai selera masyarakat itu?  Bagaimana mencipta bahagia berumah berdua?  Bagaimana menentang uang bukan segalanya? Sebab, si tua bangka ini tahu seberapa segalanya uang untuk hidup nanti.  Lalu, masih pantaskah si tua bangka ini