Upnormal
Upnormal "Sudahlah sadar saja! Lihat kenyataan!" Orang di depanku ini selalu mengatakan hal yang bertentangan dengan apa yang aku inginkan. "Kau tidak tau seberapa besar aku sudah jatuh kepada dia?" Aku mengatakan hal ini lagi untuk ke sekian kali. Orang di depanku ini masih saja tak mengacuhkan. "Dia? Apa dia juga merasakan sama seperti yang kamu rasa, hah? Tolol juga punya batas!" Dia masih saja menentang perasaanku. "Apa salah orang yang jatuh cinta? Apa salah orang yang tetap mencintai satu orang gadis?" Aku menaikkan nada bicaraku. "Apa cinta memang setidak-punya-logika ini? Apa cinta memang tidak punya mata untuk melihat?" Orang di depanku malah lebih meninggikan suaranya dariku. *** Aku adalah orang yang menulis sesuatu sesuai seleraku. Aku tidak pernah peduli dengan selera orang lain. Karena itu banyak sekali penolakan datang menghampirku