Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Labrinth

Aku cemburu pada hujan, Dia menyentuh kulitmu lebih dekat dari yang pernah tanganku lakukan Tapi, itu cuma salin tempel Aku lebih cemburu dari itu Aku cemburu pada suasana hatimu Yang tiba-tiba berubah saat kita sedang satu Aku cemburu pada ponsel Yang dengannya rasa rindumu kau sampaikan Bukan padaku Yang pasti bukan padaku Aku cemburu pada suasana hatimu yang berubah Lalu dengan ponsel kau sampaikan lewat siaran di sosial media Aku cemburu pada lelapnya tidur Yang berakhir dan harapanku gugur Aku cemburu pada rasa cinta Yang akhirnya muncul di tempat dan suasana tak tepat Kau kembali pada suasana hatimu yang baik Setelah rasa rindu kau sampaikan pada dia yang dapatkan kau dengan berbagai teknik Jadi, aku cemburu Di sela ambil kesempatan, 24 November 2017 Terserah, aku tak pernah menyesal mencintaimu.

Kepada Kematian Tersayang

Kalau kita bunuh diri , kita akan ke mana ya ? Temannya hanya tertawa. Setelah itu temannya menyesal. Orang tuanya bingsal.

Kau Sebenarnya Cinta Siapa?

Pulang ini hujan lagi. Kau mulai berteduh di warung kopi tua itu. Kau melamun mengingat kenangan yang telah lewat dan tersenyum manis. Setelah itu kau menggerutu kenapa hujan tidak juga usai. Jadi, sebenarnya kau cinta siapa? Hujan memberimu senyum, tapi kau menggerutu. Kemarin sore kau kumpul dengan temanmu. Lalu, panggilan salat memenuhi ruangan. Kau pergi salat berjamaah dengan langkah pasti. Tadi azan ashar bersahut lagi. Kau sendirian di kamar mandi. Ambil handuk, berbasuh, lalu tidur. Jadi, kau cinta siapa? Tuhanmu atau teman-temanmu? Pagi tadi kau pergi dengan mobil ayahmu. Bersama pacar yang sangat sulit kau dapatkan. Senyum lebar kau umbar. Lalu, pulang dan bensinmu habis. Kau salahkan mobil yang kau bilang boros dan tidak bisa diandalkan. Jadi, sebenarnya kau cinta siapa? Bensin mobilmu atau pacarmu itu? Kemarin kau berbincang sampai larut malam di panggilan dengan ponsel mahalmu dan tidur tanpa sadar. Pagi ini kau bilang, "Ah, baru saja isi pulsa.&quo

Nostalgia Masa Depan

Fotomu muncul dalam beranda Facebookku. Entah kenapa ada keinginan untuk membuka kembali sosial media yang mulai berjamur itu. Tanpa terkomando aku mencari namamu di kolom pencarian Melihat apa yang kau pernah lakukan Dan apa yang kita lakukan Sebuah ucapan selamat ulang tahun bahkan semenjak kita belum saling kenal Sampai kita dua tahun dalam satu kelas Dari saat kita tertawa bersama Sampai kau tidak keberatan kalau kita jadian Semua berakhir dan kita hanya senyum di setiap papas tak sengaja Aku tak tahu berapa kali cemburu Dan berapa kali sulit untuk menahan rindu Yang aku tahu kau mau menerimaku Cukup Ucapan selamat ulang tahun terakhir padamu tahun lalu Cuma kau jawab sedikit diikuti emoji senyum Padahal sebelumnya kita saling melempar jawab dalam komentar dan aku tak berharap cepat kelar Ucapan selamat ulang tahun yang mungkin tidak akan keluar lagi dalam tulis dan ucapku. Pada foto kronologi itu, aku ingat kita tak banyak berfoto Kita sungkan dan kamera ponsel k

Semerbak Semalam

Malam telah larut Dan kau masih terpaut Pada sebuah wajah dan raut Yang menurutmu dia masih patut Kau masih tak mau pindah Padahal nyata sudah buat kau begah Kau berkelit dan bilang, "Ah aku masih betah." Aku hanya menatap purnama Yang mirip wajahmu semakin lama Mana mungkin aku bisa lelap Kalau dalam sehari aku tak tahu kabarmu dalam gelap Semua rasa ingin itu mulai menyetubuhiku Memasuki tubuhku sampai ke setiap lekukku Aku ingin dia juga setubuhimu Agar kau akhirnya tahu Agar kau dipaksa menikmati Dan kita bisa saling mengerti. Dalam balutan sulit tidur , 7 November 2017

Berswacintalah dengan Bahagia

Cinta itu maya Kalau kau tidak memiliki Cinta itu nyata Kalau kau dia miliki Lalu, maya dan nyata apalah bedanya Ya bedalah. Memang otakmu selutut? Apa cinta memang patut menurunkan keningmu ke lutut? Berusaha penuh agar dia manggut-manggut? Apa bedanya nyata dan maya Kalau akhirnya kau berharap cinta dan berkode di sosial media? Unggah-hapus-unggah-hapus Unggah lagi, dia melihat lalu hapus Sampai kapan? Sampai dia tergugah dan mencintaimu setengah mampus? Selamat! Kau mendapatkan dia Setelah beberapa kali kasih hadiah Lalu apa? Berjalan, telepon sampai larut malam, bikin catatan harian lalu unggah di instagram. Kau dan dia masuk dunia penuh suka dan kabung Setelah beberapa kali putus dan nyambung Kini kau dan dia sudah berasa nyaman Dan rasa percaya sudah tak perlu dipertanyakan Selamat! Akhirnya kalian menikah Punya anak dan berbahagia Kalian namai dia Fenita atau Laksmi Atau mungkin Afranto. Lalu, bagaimana jika dia sudah tolak kau dari awal? Maka, selamat