Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Cinta Diam-Diam adalah Bom Waktu untuk Patah Hati

Malem minggu terakhir di bulan ini nih. Malem minggu berikutnya bakal ada di bulan Februari. Gue rada dilema sama bulan Februari, bulan Februari kan identik dengan cinta. Terus, gue kan jomblo. Mau gue benci ini bulan, tapi ini bualn kelahiran gue. Mau gue suka, tapi orang malah bilang kalau gue nungguin plentin dey. Gue jadi bingung, sama bingungnya kalau disuruh milih mana, Melody JKT48 atau Chelsea Islan. Oke, gue mau bahas hal yang selalu gue bahas; cinta. Kalau ngomongin cinta itu gak bakal ada habisnya, iya kayak rasa sayang aku ke kamu. Fokus... fokus. Gue beberapa minggu lalu ikut lomba cerpen dengan tema secret admirer, gue kasih judul cerpen gue dengan Jatuh Cinta Diam-Diam adalah Bom Waktu untuk Patah Hati . Panjang kan judulnya? Iya, kayak antrian di jalan tol. Kenapa gue kasih judul kayak gitu? Ini sebenarnya cerpen dengan isi curahan hati gue dengan bumbu-bumbu drama. Jadi, kenapa gue bilang kalau cinta diam-diam adalah bom waktu? Begini, orang yang jatuh cinta diam-di

Cemburu itu Sederhana

Jatuh cinta, kata orang jatuh cinta itu berjuta rasanya, tapi menurut gue jatuh cinta itu cuma satu rasanya. Karena yang berjuta rasanya itu Nano-nano, manis, asem, asin, rame rasanya. Eaa. Gak, gak, menurut gue jatuh cinta itu cuma satu rasanya.... Sakit. Iya, orang yang jatuh cinta menerima resiko untuk sakit hati. Dan yang paling kampret banget adalah cemburu. Cemburu, dan kita tidak bisa apa-apa karena kita bukan siapa-siapa. Dan cemburu itu... sederhana. Misalnya saat kalian lagi chat sama orang yang kalian suka. Cemburu itu sederhana, saat kamu lagi chat sama dia terus dia bilang, "Aku lagi sama dia, kamu lucu katanya." ~ Wira ~ Atau, saat kalian sedang berdua. Cemburu itu sederhana, kalian sedang berdua lalu dia menerima telepon dan berbicara sambil berbisik, "Iya, ini bentar lagi aku ke sana." Cemburu itu sederhana, melihat dia pulang dengan laki-laki yang dengan rela menjemput si dia. Cemburu itu sederhana, melihat fotonya dengan satu laki-laki di fol

Kisah Kampret di Balik Benda Itu

Ada satu benda baru yang saat ini menghiasi meja di kamar persinggahanku di perantauan, sebuah benda yang tidak seharusnya genderku miliki. Namun, saat kalian tau itu dari siapa, lemari yang sesak seolah tidak pantas menjadi tempatnya. Dan di meja inilah benda itu sekarang berdiri. Kadang... saat melihatnya, ada wajah si dia di sana. Membuatku betah memandanginya dan melempar jauh khayalanku. Namun, aku tau darimana benda ini berasal, salah satu kotak kaca di tempat bermain anak-anak di pusat perbelanjaan. Hal itu menyadarkan kalau sebenarnya dia tidak mungkin sendirian ke sana. Sesosok laki-laki yang sering aku lihat pulang dengan si dia tiba-tiba terlintas. Pasti. Sebagaimana selama ini dia menganggapku, bagaimana dia bersama laki-laki itu, dan hal-hal menyebalkan yang aku pikirkan saat dia telah membuat keputusan untuk pergi. Sekarang benda ini telah mempunyai tempat baru, di balik alat tulisku, buku yang sengaja aku biarkan tergeletak di sana, dan tempat yang sebisa mungkin tidak

Buat Kamu Si Anak Panah; Catatan dari temen gue

Gambar
Hai guys, gue baru belajar satu hal. Simple, tapi mengajarkan gue buat jadi lebih sedikit dewasa. Catatan dari temen gue. Hal ini berawal dari temen gue yang nge-chat gue setelah ngebaca post gue di blog ini. Gue agak nyinggung dia sih, tapi bukan itu yang bakal gue omongi. Ini adalah pelajaran buat kita semua. Buat kalian yang masih aja pacaran, tapi cuma buat status doang. Oke, let's begin. Temen gue bilang ke gue kalau dia berhentii buat mengejar cewek yang dia suka. Sebut saja cewek ini Anak Panah. Dia bilang ke gue, "Gue berhenti deketin dia" "Kenapa lagi?" Gue heran, karena sebelumnya dia masih semangat soal si Anak Panah "Perjalanan gue masih panjang, kalo dia gak bahagia sama gue terus putus, temenan juga jadi canggung" Dia mengucapkan hal yang pernah terlintas di otak gue. Gue jadi membayangkan cewek yang gue suka, cewek yang pengen gue tembak. "Itu artinya dia bakal jadian sama orang lain, dia nikah, lo diundang. Lo dateng sambil b

Geu Kangen Lo Kampret!

Selamat malam guys, postingan pertama gue tahun ini nih. Selain itu, lo tau lah ini malem apa jadi gue bisa nulis post. Gue lagi kangen sama seseorang. kita lama gak ketemu, dua jam lah kira-kira. Gak, gak, udah agak lama lama lah, tapi gue rasa ada yang salah sama gue. Kami gak saling kontak, gue mau mulai, tapi gue gak tau harus ngomong apaan. Notif BBM yang masuk, yang gue harap dari dia, ternyata cuma pesan broadcast gak jelas. Kampret. Itu rasanya kayak nepuk nyamuk di pipi, tapi gak kena. Cuma dapet sakit. Mungkin, kalo kangen itu dibayar, gue udah masuk rumah sakit kali. Lu ngayal mulu, pakek kangen lah dibayar, kata dokternya. Kampret lu dok. Gue berusaha menikmati kekangenan gue ini. Ya... udah lama gue gak ngerasa kangen kayak gini. Saking kangennya, gue panjangin poni dan nyanyi, mengapa kau tak membalas cintaku.... Eaaa. Rada kampret juga, temen gue yang lagi deket sama cewek pakek nunjukin chat dia sama si cewek. Dan temen gue yang lain yang ganti foto kontak BBM-nya d