So... I Still Just a Secret Admirer?

Sore ini gue ketemu dia lagi. Iya... dia, yang pernah gue tulis di blog ini dua post sebelumnya. Gue ngeliat dia lagi jalan sama temennya, mungkin dia cuma nganterin temennya ke kost-an temennya itu. Gue cuma ngeliatin dia dengan berharap dia gak noleh ke kost-an gue. Walau, sepertinya dia gak tau di mana kost gue.

Saat dia sudah hilang dari jangkauan pandangan gue, gue masuk ke dalem. Ada beberapa hal yang gue pikirin. Sekitar 3 minggu ini gue ngampus, gue ketemu banyak cewek yang lebih cantik. Dari yang satu daerah sama gue, sampai yang 'tipe gue banget'. Cewek yang sudah nerbitin 1 novel, hal yang selama ini gue cita-citakan. Tapi tiap ngeliat dia, kata move on hilang dari kamus gue.

Gue keluar dari kost lagi, gue ngeliat dia berjalan pulang. Lagi-lagi dia gak ngeliat gue. Wajar sih, kamar kost gue ada di lantai 3. Gue ngeliat punggungnya menjauh, gue menghela napas. Saat dia makin jauh gue berharap, gur harap dia bakal noleh ke belakang dan ngeliat gue. Gue menundukan kepala gue, gue menghela napas lagi. Satu pertanyaan terlintas di kepala gue, harapan macam apa lagi yang gue harapkan? I'll write this in my next.

Beberapa moment waktu SMA bareng dia muncul lagi di otak gue. Seperti slide-slide photo yang tak diinginkan. Beberapa hal dalam moment itu membuat gue bisa disebut sebagai Secret Admirer. Dan beberapa moment hari ini membuat satu kalimat yang mendeskripsikan diri gue, so... I still just a secret admirer.

Nothing change.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Finding Nemo ada Sekuel Ketiga, Apa Judulnya?

Padahal Aku Mau Berhenti

Semerbak Semalam