Dulu Pernah ada Kata Kita
Kau lihat meja kedua di dekat dinding yang bangkunya ada empat itu?
Meja dengan nomor 13
Sial, tapi favorit kita.
Ingat makanan kesukaan kita berdua?
Sama, tapi ditulis berbeda di kertas yang dibawa pelayan berbaju putih dengan senyum tulus,
Seolah tahu kita sedang bahagia
"Bakso, satu pakai mi kuning, dan satunya polos," katamu ingat sekali kesukaanku.
Minumnya?
Tentu kita tidak ingat, sebab kita tak pernah memesan minum yang sama.
Kau pesan minuman yang berbeda denganku, selalu.
Sebab dengan begitu kita bisa saling cicip pesanan kita.
Kau akan selalu bangga, jika minumanmu lebih enak.
Lalu, aku cuma bisa bertukar minuman, jika minumanku yang lebih enak.
Ingat kursi F?
Film apa pun, kita duduk di sana
Terkadang kau ajak menonton film yang kau suka
Dan aku ajak kau menonton film yang aku suka
Kita sama-sama menikmati walau aku kadang tak mengerti dengan film yang kau pilih.
Tapi, aku menikmati tatapmu dan senyummu saat layar menampilkan adegan yang mulai klimaks.
Kita kemudian duduk sambil membeli beberapa kudapan
Duduk saling berhadapan
Dan membicarakan siapa saja yang lewat di depan
Kita berbicara sampai lupa waktu
Sampai lupa makanan kita tinggal bumbu-bumbu
Kita saling betah
Kita saling damba
Sampai waktu mengetuk menyuruhmu pulang, untuk nanti kita kembali
Pulang kerumahmu
Kembali untuk bersamamu
Sampai kau izin pulang
Dan kita tidak kembali
Dulu ada kata kita
Sampai terakhir kau bercerita dengan kata aku, aku, dia, dia, kamu.
"Datang ya, ke pernikahanku," ucapmu.
Komentar
Posting Komentar