Review Film Virgo and the Spring

Virgo and the Sparkling sudah bisa disaksikan sejak dua Maret lalu. Film ini merupakan film ketiga dari jagat adiwira (superhero) di Bumilangit Cinematic Universe (BCU) setelah sebelumnya sudah ada Gundala dan Sri Asih.

Virgo and the Sparkling sendiri bercerita tentang Riani yang memiliki kekuatan dan membuatnya berbeda dari orang-orang lain. Perbedaan ini membuatnya harus pindah dari satu tempat ke tempat lain, hingga akhirnya bertemu dengan teman-teman dan membuat band bernama The Virgo. Dari sinilah petualangan Riani sebagai remaja dan pahlawan super dimulai. Sebuah teror muncul, membuat banyak remaja "kesurupan" dan menyerang para orang tua mereka. Riani dan kekuatannya harus menyelesaikan masalah tersebut.

Cerita Virgo tidak seberat kisah dua kakaknya, Gundala dan Sri Asih. Virgo hanya berpusat pada kisah Riani dan kehidupan remajanya. Tentang cinta, persahabatan, dan cita-cita.

Secara cerita, Virgo and the Sparkling, memiliki kisah khas remaja yang memang seperti kebanyakan kisah remaja pada film lain. Cita-cita yang punya hambatan, cinta yang bermasalah, dan sebagainya. Oleh karena itu, film ini sebenarnya terlalu remaja untuk om-om seperti saya. Namun, sejujurnya Virgo enak sekali untuk dinikmati. Tak perlu isu berat seperti Gundala yang berurusan dengan satu negara dan pemerintahan, Virgo hanya perlu menyelesaikan masalah di sekitarnya. Ya, walau berpengaruh ke satu negara juga, sih, tetapi tidak seberat masalah yang diterima Gundala. Sehingga, Virgo cocok sekali ditonton untuk membuang penat.


Namun....
Bagaimana pun Virgo and the Sparkling tetaplah film superhero yang tentunya adegan laga dan efek kekuatan yang harus sedap dipandang mata. Efek CGI pada film Virgo tidaklah mengecewakan, walau ada beberapa titik api yang dihasilkan Virgo tidak terlalu natural, tetapi tetap enak dilihat. Dari segi cerita, yang berkaitan dengan ke-adiwira-an, Virgo and the Sparkling tidak semenarik Gundala atau Sri Asih. Adegan laga hanya sekadar lompat dan melempar api. Ya, walau perlu diperhatikan juga kalau ini adalah kali pertama Riani beraksi menggunakan apinya. Masih belajar. Selain itu, adegan plot twist atau mungkin yang dimaksudkan sebagai plot twist, tidak terlalu berasa. Sejak awal, pilihan untuk dituduh sebagai dalang kerusuhan hanya dia. Saat menonton saya berspekulasi bahwa tidak mungkin seperti itu, eh ternyata emang seperti itu.


Di adegan terakhir, saya sempat berpikir bagaimana cara mengalahkan si penjahat, karena api Riani tidak mempan. Saya mendapat satu jawaban dan jawaban tersebut ternyata benar. Sedih sekali bisa menebak jalan ceritanya.

Secara keseluruhan, film ini sangat menarik untuk ditonton. Apalagi yang memang mengikuti BCU. Jangan lewatkan epilog dan mid credit scene. Sebab itu akan membuat kita bilang, "Wahhh."

Untuk penonton remaja film Virgo and the Sparkling sungguh cocok ditonton. Untuk penonton umum juga cocok untuk menghabiskan waktu libur dengan pasangan. Untuk penggemar film superhero yang fanatik dan menjadikan film Marvel sebagai patokan, tidak perlu berekspektasi. Tonton dan nikmati. Keluar dari bioskop Anda akan terngiang-ngiang lagu dari The Virgos. Untuk penggemar BCU, ini film yang menarik dan harus ditonton untuk tahu mau kemana jagat sinema adiwira ini akan dibawa oleh Joko Anwar dan koleganya.

Untuk penilaian, sepertinya 6.5—7/10. Tetap film Thor Love and Thunder lebih jelek dari Virgo and the Sparkling.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Menghargai Perbedaan dari Transformasi Novel ke Film

Jika Finding Nemo ada Sekuel Ketiga, Apa Judulnya?

Padahal Aku Mau Berhenti