Saatnya Melepas Panah dari Busurnya; Catatan dari Temen Gue

Catatan dari temen gue yang ketiga. Mungkin ini adalah sekuel dari Catatan dari Temen Gue yang pertama, Buat Kamu Si Anak Panah.

Lagi-lagi berawal dari sebuah chat, temen gue bilang kalau saat ini dia lagi lost contact sama si Anak Panah. Semua terjadi setelah kami meet up sebelumnya.

"Kenapa gak kamu ajak chat lagi?" Kata gue saat dia mulai bicara

"Rasa dari perasaannya udah gak sama lagi" katanya, "Jawaban dia jadi ketus."

Setelah itu temen gue menunjukkan foto si Anak Panah lagi bareng dengan seorang cowok. Gue gak mau berspekulasi soal siapa si cowok itu. Setidaknya jika cowok yang sedang bareng si Anak Panah itu adalah pacarnya si Anak Panah, kami senasib.

Harus menghadapi cewek yang sejatinya... sudah punya pacar. Bedanya, temen gue itu masih beruntung. Dia dan si Anak Panah terpisahkan oleh jarak, sedangkan gue cuma terpisahkan oleh waktu dan esok saat terbangun sudah harus bertemu.

Temen gue juga lebih beruntung, dia tidak mesti selalu bertemu, dengan begitu dia bisa memanfaatkan waktu untuk membuatnya lupa akan perasaannya itu. Gue... tidak seberuntung itu.

"Sudah saatnya kita mengikhlaskan," kata gue, "kita senasib."

Ada banyak hal yang memaksa kita untuk pindah ke hati yang lain. Move on. Seperti misalnya, gue dan temen gue ini. Satu alasan dengan jalan cerita yang berbeda membuat kami harus pindah. Walaupun, gue gak tau untuk memaksa pindah ke mana.

Mungkin semua seperti kata Tulus,

Jangan paksakan genggamanmu.

Semakin kita memaksa, semakin sakit nantinya.

Tubuh saling bersandar
Ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat kumenanti fajar

Saat kita sudah memiliki keyakinan yang berbeda, saat gue yakin kalau gue masih suka sama dia, dia malah lebih yakin untuk suka dengan yang lain. Sudah saatnya menanti fajar, menghalau perasaan yang mencoba tegar.

Saat ini, temen gue sudah menemukan tempat singgahnya yang baru. Entah apa kabar perasaanya dengan Si Anak Panah.

Saatnya melepas anak panah dari busurnya dan mengambil yang baru agar busur ini tetap ada gunanya.

Catatan dari Temen Gue, "Yang penting bisa move on dari dia udah seneng."

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepi Saut

Jika Finding Nemo ada Sekuel Ketiga, Apa Judulnya?

MARSINAH BELUM MATI