Terimakasih sudah Merusak Moral Kami

Sudah dulu soal cinta, ada hal penting yang harus kita pikirkan. Kemuakkan gue yang lain.

Belakangan ini, setidaknya selama sekitar satu tahun ke belakang, gue mulai jarang nonton tv. Lo tau lah alasannya. Gue kadang nyalain tv cuma buat ngambil backsound-nya aja dan gue main hape. Entah kenapa acara tv sekarang cuma berisi acara hiburan pencari rating yang isinya orang-orang gak jelas punya talenta apa. Memang ada beberapa tv yang masih memuat konten menarik yang masih memegang ideologi, katakanlah yang paling gue suka, Kompas Tv. Namun, cuma sedikit banget tv yang mau seperti itu. Dan itu pun bukanlah tv yang ada di jajaran atas. Lihatlah para tv yang ada di jajaran atas seperti si rajawali citra, si rajanya ftv, si transkembar, dan teman-temannya. Punya acara musik, tapi gak jelas konten musiknya. Punya acara hiburan, tapi isinya cuma ngata-ngatain, banci-bancian, bego-begoan, dan semacamnya. Punya sinetron, tapi ya... kalian tau sendiri lah bagaimana sinetron kita yang asik-asik itu.

Pernah gak sih kita mikir dengan acara-acara tersebut bagaimana hasilnya ke anak-anak kecil yang masih dengan polosnya tidak tau apa-apa soal acara itu. Buat para pemimpin pertelevisian yang dengan gagahnya memakai jas mahal itu, gue mau berpesan, kalian boleh mencari uang dengan cara yang sekotor-kotornya, tapi tolong jangan rusak anak-anak yang nantinya akan menggantikan kalian.

Internet juga gitu, konten internet negatif tidak akan bisa hilang walaupun sudah ada satu miliar triliun situs diblokir. Ini bukan soal situsnya, ini masalah kita para penggunanya. Kami sudah rusak, jadi tolong awasi adik-adik kita, anak-anak kalian yang masih lucu-lucunya itu, jangan berikan gadget canggih saat umurnya belum menginjak pengetahuan yang baik.

Hal-hal yang berkaitan dengan kepornoan ini seolah jadi bahan lawakkan generasi kita. Gue pembaca salah satu site hiburan, 1cak.com dan isinya seperti yang gue bilang, pornografi adalah bahan komedi kami. Oh ayolah, kita adalah orang timur, budaya barat yang seperti itu bisa kita filter kan?

Pendidikan. Gue anak FKIP, dan suatu saat mungkin menjadi guru. Pendidikan adalah hal yang tidak akan lepas dari mata kuliah gue. Pendidikan di Indonesia, jujur, sudah terlalu mendewakan nilai akademik. Nilai-nilai moral seolah dihapus perlahan. Perlahan-lahan dan menyakitkan. Ingat artis yang baru-baru ini gak tau kapan proklamasi dan lambang negaranya sendiri? Tidak ada filter dalam memasukkan orang bego ke dalam tv. Kemana mata pelajaran P4? Kemana jam-jam mata pelajaran agama? Kemana terbangnya Garuda yang selama ini bertengger gagah mengawasi kita para generasi penerus Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, Jendral Soedirman, dan para pendiri bangsa yang tidak pernah memikirkan ego mereka?

Kita sudah rusak. Pikirkanlah mulai sekarang untuk memperbaiki adik-adik kita. Kita belum terlambat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepi Saut

Jika Finding Nemo ada Sekuel Ketiga, Apa Judulnya?

MARSINAH BELUM MATI